Intelligence vs IQ
sebelumnya kita harus mengetahui apakah pengertian dari keduanya.
a. Intelegensi (kecerdasan)
” Intelligence is a person's capacity to (1) acquire knowledge (i.e. learn and understand), (2) apply knowledge (solve problems), and (3) engage in abstract reasoning. It is the power of one's intellect, and as such is clearly a very important aspect of one's overall well-being. Psychologists have attempted to measure it for well over a century” (George Boeree)
Maksudnya adalah
“Intelligence adalah kemampuan seseorang untuk 1) memperoleh pengetahuan(Belajar dan mengerti), 2) mempraktekan pengetahuanya(memacahkan masalah), dan 3) memakainya dalam pemikiran yang abstrak. Kemampuan intelektual seseorang dan kecerdasanya sangat berpengaruh dalam aspek kemampuan sesorang secara menyeluruh. Ahli psikolog telah mencoba mengukurnya lebih dari se abad.”
“Kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif”(David Wechsler)
inteligensi adalah suatu kemampuan yang dibawa oleh individu sejak lahir dan dapat dipergunakan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan cepat dan tepat. Karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional.
b. IQ (Intelligence Quotient)
“Intelligence Quotient (IQ) is the score you get on an intelligence test. Originally, it was a quotient (a ratio): IQ= MA/CA x 100 [MA is mental age, CA is chronological age]. Today, scores are calibrated against norms of actual population scores.” (George Boeree)
Maksudnya adalah
“IQ adalah nilai yang kalian dapatkan dalam test intelegent. Pada dasarnya , dihitung berdasarkan hasil bagi (IQ=MA/CA x 100)[MA: mental age/usia mental anak], [CA: chronological age/usia anak yg sesungguhnya]. Saat ini, nilai (skor) nilai yang dikalibrasi terhadap norma-norma nilai populasi yang sebenarnya”
Intelligence Quotient (IQ) adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan (Bunda Lucy, 2010:51). Semakin tinggi hasil tes yang didapat oleh seseorang maka semakin tinggi pula taraf kecerdasan intelektual yang dimilikinya.
c. Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa:
· Inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional.
· Intelligence Quotient (IQ) adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan. Tes IQ memang dapat memprediksi suatu kemungkinan prestasi seseorang murid dalam lingkup sekolah formal.
da
Tidak ada komentar:
Posting Komentar