Label

Senin, 02 Januari 2012

Pengertian Organisasi, Administrasi, Manajemen, kepemimpinan dan human relation


Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengertian Administrasi dalam bahasa Indonesia ada 2 (dua):
  • Administrasi berasal dari bahasa Belanda, "Administratie" yang merupakan pengertian Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut : Clerical works (FX.Soedjadi, 1989).
  • Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris "Administration" , yaitu proses kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973)
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
 
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama
 
Human relations dalam arti luas adalah interaksi antar manusia dalam semua situasi atau semua bidang kehidupan, untuk mencapai kepuasan. Dengan demikian human relations dalam arti luas dapat terjadi dimana saja, seperti dirumah, di jalanan, dalam kendaraan, dan lain-lain dimana setiap dapat melakukkannya dengan komunikasi yang baik, sehingga saling memuaskan indiidu yang terlibat di dalammnya.
Human relations dalam arti sempit adalah interaksi dalam situasi kerja di suatu organisasi, yang bertujuan untuk membangkitkan seseorang agar dapat bekerjasama, produktif, dan memiliki keputusan.

Fungsi administrasi dan Manajemen Pendidikan
  1. Fungsi Perencanaa
  2. Fungsi Pengorganisasian
  3. Fungsi Penggerakan (Actuating)
  4. Fungsi Pengkoordinasian
  5. Fungsi Pengarahan
  6. Fungsi Pengawasan

Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan Pendidikan adalah suatu kemampuan dan kegiatan mencoba untuk mpengaruhi orang lain disekitarnya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota organisasi dengan berhasil mencapai tujuan usaha pendidikan. Cirri-ciri kepemimpinan yang baik
  1. Manusiawi
  2. memandang jauh ke depan
  3. inspiraif (kaya akan gagasan)
  4. percaya diri
beberapa negara telah berupaya untuk melakukan revitalisasi pendidikan. Revitalisasi ini termasuk pula dalam hal perubahan paradigma kepemimpinan pendidikan, terutama dalam hal pola hubungan atasan-bawahan, yang semula bersifat hierarkis-komando menuju ke arah kemitraan bersama. Pada hubungan atasan-bawahan yang bersifat hierarkis-komando, seringkali menempatkan bawahan sebagai objek tanpa daya. Pemaksaan kehendak dan pragmatis merupakan sikap dan perilaku yang kerap kali mewarnai kepemimpinan komando-birokratik-hierarkis, yang pada akhirnya hal ini berakibat fatal terhadap terbelenggunya sikap inovatif dan kreatif dari setiap bawahan.

Fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan
Kepala sekolah sebagai administrator
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah. Sebagai seorang administrator, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan mengembangkan semua fasilitas sekolah baik sarana maupun prasarana pendidikan.

Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan harus mampu menerapkan kemampuannya dalam tugas-tugas operasionalnya yakni kemampuan pengelolaan kurikulum, pengelolaan administrasi peserta didik, pengelolaan personalia, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan administrasi kearsipan, dan pengelolaan administrasi keuangan.

Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa peran kepala sekolah sebagai administrator dapat dilihat pada kemampuan pengelolaan kurikulum, pengelolaan administrasi peserta didik, pengelolaan personalia, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan administrasi kearsipan, dan pengelolaan administrasi keuangan.

Kepala Sekolah sebagai supervisor
kepala sekolah mempunyai tugas sebagai supervisor. Kepala sekolah sebagai supervisor dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap guru-guru dan personel lain untuk meningkatkan kinerja mereka. Kepala sekolah sebagai supervisor bertugas mengatur seluruh aspek kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan target yang telah ditentukan. Aspek-aspek kurikulum yang harus dikuasai oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah materi pelajaran, proses belajar mengajar, evaluasi kurikulum, pengelolaan kurikulum, dan pengembangan kurikulum.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa peran utama kepala sekolah sebagai supervisor adalah menyusun dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya yang diwujudkan dalam, program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler, serta peningkatan kinerja tenaga kependidikan dalam upaya pengembangan sekolah.




Organisasi sekolah
Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:
  • Ketua Pembina (biasanya Kepala Sekolah)
  • Wakil Ketua Pembina (biasanya Wakil Kepala Sekolah)
  • Pembina (biasanya guru yang ditunjuk oleh Sekolah)
  • Ketua Umum
  • Wakil Ketua I
  • Wakil Ketua II
  • Sekretaris Umum
  • Sektetaris I
  • Sekretaris II
  • Bendahara
  • Wakil Bendahara
  • Ketua Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan siswa yang berhubungan dengan tanggung jawab bidangnya.
Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa pengurus yang bertugas khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.


Manajemen kelas
Hampir seluruh hasil survei mengenai keefektifan guru ( teacher effectiveness ) melaporkan bahwa keterampilan manajemen kelas menentukan keberhasilan proses belajar siswa atau peringkat yang dicapainya. Dengan demikian keterampilan manajemen kelas sangat krusial dan fudemental dalam mendukung proses pembelajaran. Guru – guru yang rendah keterampilannya dalam bidang manajemen kelas, barangkali tidak dapat menyelesaikan banyak hal yang menjadi tugas pokoknya. Pendapat ini dikemukakan oleh Brophy dan Evertson dalam Learning from Teaching, tahun 1976. Menurut beberapa pendapat yang dapat saya simpulkan konsep manajemen kelas lebih luas dari pada sebatas menciptakan iklim untuk menegakkan disiplin siswa. Konsep manajemen kelas mencakup segala hal, yaitu guru harus merangsang keterlibatan dan kerjasama siswa di dalam keseluruhan aktivitas kelas dan menata lingkungan kerja menjadi lebih produktif lagi bagi proses pendidikan dan pembelajaran.
Guru yang melaksanakan manajemen kelas sebagai proses pemapanan dan pemeliharaan ( establishing and maintaining ) lingkungan belajar yang efektif cendrung lebih sukses dari pada guru – guru yang memposisikan atau memerankan diri sebagai figure otoritas atau penegak disiplin ( authority figures or disciplinarians ) belaka. Kinerja manajemen kelas yang efektif memungkinkan lahirnya roda penggerak bagi penciptaan pemahaman diri, evaluasi diri dan internalisasi control diri pada kalangan siswa.
Dalam keseharian tugas dinasnya bahwa siswa paling banyak berhubungan dengan guru dan demikian juga sebaliknya merupakan perwajahan sekolah yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Dalam tugas kesehariannya, guru berhadapan dengan siswa yang berbadan tinggi, sedang atau rendah prestasi akademiknya. Ida pun juga berhadapan dengan siswa yang baik – baik, santun arogan, cuek, pengganggu bahkan kuat, sedang atau lemah fisiknya. Belum lagi keragaman tersebut dilihat dari perspektif social, ekonomi, kultur, kebiasaan, agama, kepedulian dan derajat kohensifitasnya dan lain sebagainya.
Siswa yang bermasalah biasanya menjadi beban si guru dalam mengajar di kelas dan merupakan kepedulian tindakan yang menjadi beban dari tugas si guru. Bentuk kenakalan dan prilaku menyimpang para siswa beragam, dari permasalah sampah,berisik dikelas, mencuri, berkelahi, bolos, pecandu narkoba, dan tidak disiplin dalam belajar.
Mengapa siswa cendrung berprilaku buruk? Ada banyak faktor penyebab hal tersebut, antaranya adalah faktor sosial, ekonomi, kultural, agama, jenis kelamin, ras, tempat tinggal, perbedaan potensial kognitif, kesehatan, kebiasaan hidup dan lain – lain. Faktor yang lain adalah penyebabnya yaitu sekolah sendiri. Tidak semua sekolah dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara kondusif, misalnya adalah sekolah lebih dekat dengan tempat keramaian, bangunan yang sudah terlalu tua, ruang kelas yangmengundang gerah, disiplin guru yang tidak memadai, manajemen sekolah yang buruk, terlalu banyak pungutan dan lain sebagainya.Ini berarti ada tantangan serius bagi sekolah untuk men
Kedua, menetapkan tata aturan dan prosedur disiplin yang jelas dan standar, serta mengikat semua anak didik.Ketiga, melembagakan dan memberi keteladanan mengenai norma – norma etik yang menjadi pemandu hubungan antar subjek di lingkungan sekolah.

Pokok-pokok Supervisi Pendidikan
Menururt konsep kuno supervise dilaksanakan dalam bentuk inspeksi atau mencari kesalahan. Sedangkan dalam pandangan modern supervise adalah usaha untuk memperbaiki situasi belajar mengajar, yaitu sebagai bantuan bagi guru dalam mengajar untuk membantu siswa agar lebih baik dalam belajar.
Tujuan supervise adalah memperkembangkan situasi belajara dan mengajar yang lebih baik. Usaha kearah perbaikan belajar dan mengajar ditujukan kepada pencapaian tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan pribadi anak secara maksimal.
Secara operasional dapat dikemukakan beberpa tujuan konkrit dari supervise pendidikan antara lain:
a. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
b. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar siswa
c. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa
d. Membantu guru dalam hal menilai kemajuan siswa dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
e. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
Adapun fungsi supervisi dapat dibedakan menjadi dua bagian ynag besar yaitu :
1. Fungsi utama ialah membantu sekolah yang sekaligus mewakili pemerintah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yaitu membantu perkembangan individu para siswa.
2. Fungsi tambahan ialah membantu sekolah dalam membina guru–guru agar dapat bekerja dengan baik dan dalam mengadakan kontak dengan masyarakat dalam rangka menyesuaikan diri dengan tuntutan masyaarakat serta mempelopori kemajuan masyarakat.

Manajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolah pada intinya adalah memberikan kewenangan terhadap sekolah untuk melakukan pengelolaan dan perbaikan kualitassecara terus menerus. Dapat juga dikatakan bahwa manajemen berbasis sekolah pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Tujuan MBS adalah untuk mewujudkan kemerdekaan pemerintah daerah dalam mengelola pendidikan. Dengan demikian peran pemerintah pusat akan berkurang. Sekolah diberi hak otonom untuk menentukan nasibnya sendiri. Paling tidak ada tiga tujuan dilaksanakannya MBS peningkatan efesiensi, peningkatan mutu, peningkatan pemerataan pendidikan. Dengan adanya MBS diharapkan akan memberi peluang dan kesempatan kepada kepala sekolah, guru dan siswa untuk melakukan inovasi pendidikan. Dengan adanya MBS maka ada beberapa keuntugan dalam pendidikan yaitu, kebijakan dan kewenangan sekolah mengarah langsung kepada siswa, orang tua dan guru, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal, pembinaan peserta didik dapat dilakukan secara efektif, dapat mengajak semua pihak untuk memajukan dan meningkatkan pelaksanaan pendidikan.

2 komentar:

  1. postingan ini sangat menarik serta enak dibaca.... saya berharap bisa berkunjung lagi

    BalasHapus
  2. wah postingan ne sangat berguna sekali, karena yang saya cari ada semua dipostingan ini..thanks bnget untuk fadltknight.blogspot.com

    BalasHapus