Label

Sabtu, 08 Oktober 2011

Mahasiswa


Sedikit saya membahas mengenai hakikat, peranan, dan kepentingan gerakan mahasiswa dalam pergulatan politik kontemporer di Indonesia. Terutama dalam konteks keperduliannya dalam meresponi masalah-masalah sosial politik yang terjadi dan berkembang di tengah masyarakat.

Mahasiswa hampir tak pernah absen dalam menanggapi setiap upaya pengambilan langkah politik yang dilakukan penguasa. Terlebih lagi, ketika maraknya praktek-praktek ketidakadilan, ketimpangan, pembodohan, dan penindasan terhadap rakyat atas hak-hak yang dimiliki saat itu terancam. Mahasiswa bergerak sebagai perpanjangan aspirasi rakyat.

Dalam memainkan peran yang demikian itu, motivasi gerakan mahasiswa lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas keperduliannya yang mendalam terhadap lingkungannya serta agar dapat berbuat lebih banyak lagi bagi perbaikan kualitas hidup bangsanya.

Dengan demikian, segala ragam bentuk perlawanan yang dilakukan oleh gerakan mahasiswa lebih merupakan usaha  melakukan koreksi atau kontrol atas perilaku-perilaku politik penguasa yang dirasakan telah mengalami penurunan dan melenceng jauh dari tujuan/kepentingan awalnya dalam melakukan serangkaian perbaikan bagi kesejahteraan hidup rakyatnya. Oleh sebab itu, peranan mahasiswa menjadi begitu penting dan berarti manakala berada di tengah masyarakat. Sebegitu berartinya, dalam sejarah perjalanan sebuah bangsa pada kebanyakkan negara di dunia telah mencatat bahwa perubahan sosial (social change) yang terjadi hampir sebagian besar dipicu dan dipelopori oleh adanya gerakan perlawanan mahasiswa.

Alasan utama menempatkan mahasiswa secara khusus dalam tulisan ini lantaran keberadaanya sebagai "pembela rakyat" serta keperduliannya yang tinggi terhadap masalah bangsa dan negaranya yang dilakukan dengan jujur dan tegas. Walaupun memang tak bisa dipungkiri, faktor pemihakan terhadap pandangan/ideologi tertentu turut pula mewarnai aktifitas politik mahasiswa yang telah memberikan sumbangan yang tak kalah besar dari kekuatan politik lainnya.

Pemihakan terhadap ideologi tertentu dalam gerakan mahasiswa memang tak bisa dihindari. Pasalnya, pada diri mahasiswa terdapat sifat-sifat intelektualitas/pemikir dalam cara berpikir dan bertanya tentang segala sesuatunya secara kritis dan merdeka serta berani menyatakan kebenaran apa adanya. Pada mahasiswa kita mendapatkan potensi-potensi yang dapat dikualifikasikan sebagai modernizing agents. Sangkaan bahwa dalam kalangan mahasiswa kita semata-mata menemukan orang-orang yang membawa label-label penuh amarah, sebenarnya harus diimbangi pula oleh kenyataan bahwa dalam gerakan mahasiswa inilah terdapat pahlawan-pahlawan damai yang dalam kegiatan pengabdiannya yang didorong oleh aspirasi-aspirasi murni dan semangat yang ikhlas. Kelompok ini bukan saja haus pendidikan, akan tetapi berhasrat sekali untuk meneruskan dan menerapkan segera hasil pendidikan/edukasinya itu, sehingga pada gilirannya mereka itu sendiri berfungsi sebagai edukator-edukator dengan cara-caranya yang khas.

Oleh karena itu, sejarah telah mencatat peranan yang amat besar yang dilakukan gerakan mahasiswa selaku penggerak utama terjadinya perubahan politik pada suatu negara. Pengalaman sejarah tentang kekuatan mereka terbukti dalam serangkaian peristiwa penggulingan, antara lain seperti : Juan Peron di Argentina tahun 1955, Perez Jimenez di Venezuela tahun 1958, Soekarno di Indonesia tahun 1966, Ayub Khan di Paksitan tahun 1969, Reza Pahlevi di Iran tahun 1979, Chun Doo Hwan di Korea Selatan tahun 1987, Ferdinand Marcos di Filipinan tahun 1985, dan Soeharto di Indonesia tahun 1998.

Ayo bangkitlah teman-teman!
Buktikan semangat muda mahasiswa yang tertidur didalam sanubarimu!
Teriakan sekali lagi kata “MERDEKA” untuk negri tercinta!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar