Label

Sabtu, 08 Oktober 2011

OLIGOPOLI





A.   Definisi Pasar Oligopoli
Oligopoly berasasal dari kata oligoy yang artinya sedikit. Dan polein yang artinya menjual. Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri dari beberapa produsen saja. Jika hanya dua perusahaan disebut dengan duopoli.
Disebagian buku disebutkan bahwa Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoly, yaitu keadaan dimana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerjasama
Bentuk struktur oligopoli antara lain:
o   oligopoli penuh,
o   oligopoli parsial,
o   oligopoli yang kolusi dan nonklusif,
o   oligopoli terbuka, dan oligopoli tertutup dan
o   oligopoli homogen dan berdiferensiasi, serta
o   oligopoli pimpinan baik yang simetrik maupun nonsimetrik

Adapun  model Oligopoli dibagi dalam 2 jenis yaitu :
Pertama, oligopoli Non-kolusif terdiri dari model Cournot, model Bertrand, model Chamberlain, Model Sweezy dan model Stackelberg.
Kedua, oligopoli kolusif yang terdiri dari kartel dan kepemimpinan harga. ( A. Koutsoy yianis, 1975:216-253)

B.   Macam Oligopoli
1. Oligopoli dengan diferensiasi produk
Setiap perusahaan dengan merek-merek khusus tersendiri. Semakin besar tingkat diferensiasi produk yang ada semakin tidak tergantung kurva permintaannya dengan perusahaan lain, 
2. Oligopoli tanpa deferensiasi produk
Setiap perusahaan tidak memberi merek khusus. Dengan demikian kurve permintaan seorang produsen tidak bisa ditentukan / tidak bisa dianalisa.

C.   Ciri-ciri Pasar Oligopoli
a.      Keuntungan jangka panjang
b.      Jumlah perusahaan sangat sedikit
Pasar oligopoli hanya terdiri dari kelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari perusahaan oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang mengusai sebagian besar pasar oligopoli dan disamping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Pasar oligopoli di sini mempunyai sifat yang khusus yaitu sifat saling mempengaruhi (mutual independence) satu sama lain.
c.       Barang yang dihasilkan.
Barang yang diproduksikan adalah barang standar (standard product) yang banyak dijumpai dalam industri  bahan mentah seperti: produsen bensin, baja, aluminium, bahan baku semen, dan lain-lain. Atau barang berbeda corak (different product), yang pada umumnya adalah bahan akhir seperti: industri mobil, truk. Rokok, sabun cuci, sabun mandi dan lain-lain.
d.       Kekuatan menentukan harga adakalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh.
Dipasar oligopoly mereka berkedudukan sebagai pengatur harga.
Lemah, jika para oligopolis tidak bekerja sama. Jika seorang oligopolis menurunkan harga maka penjualannya meningkat tetapi segera dibalas oleh pesaingnya.
Dengan kata lain, tanpa ada kerja sama kekuatan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, dalam waktu singkat akan menarik pembeli. Sehingga perusahaan lain melakukan penyesuaian dengan cara menurunkan harga pula.
Kuat, jika para oligopolis bekerjasama sehingga harga dapat distabilkan pada harga yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, yaitu sama besar seperti dalam monopoli.
e.        Membutuhkan media promosi (iklan) dan tekhnologi
Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu promosi secara iklan.
Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak.
Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua (2) tujuan antara lain : menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.
Produsen yang menghasilkan produk standar anggaran iklannya lebih kecil daripada produsen yang menghasilkan produk yang berbeda corak.
Dan tekhnologi sangat berpengaruh, dimana tekhnologi digunakan dalam menciptakan inovasi-inovasi dalam peningkatan produksi dan produk yang bermutu tinggi.

D.   Kaitan antar perusahaan yang tidak melakukan persepakatan
1.      Penentuan Harga Dan Produksi Tanpa Kesepakatan
Didalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan oligopoly akan diperhatikan bagamana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan tidak membuat kesepakatan. Sebagai akibat dari perkaitan dan hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat tersebut, perusahaan oligopoly harus membuat perhitungan yang cermat mengenai reaksi dari perusahaan lain, apabila ia menurunkan atau menaikan harga barangnya.
Menurut Sweezy (1939), salah satu ciri reaksi oligopolis jika terjadi perubahan harga adalah (1) jika suatu oligopolis menurunkan harga maka oligopolis cenderung juga akan menurunkan harga karena tidak mau kehilangan konsumen dan (2) jika oligopolis menaikkan harga maka akan kehilangan konsumen karena oligopolis lain tidak menaikkan harga dan akan mendapat tambahan konsumen dengan tanpa melakukan reaksi apapun. Dengan demikian, didalam pasar oligopoli, penurunan harga dari suatu perusahaan berkecendrungan akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain juga akan melakukan penurunan harga agar mereka tidak kehilangan pelanggan.
Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikan harga akan kehilangan langganan, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikan harga bertambah banyak langgananya. Jadi, Jika terdapat satu perusahaan yang menaikan harga, perusahaan lain tidak ikut menaikan harga. Dengan demikian tidak ada alasan untuk perusahaan lain tersebut mengubah tingkat harganya.
2.      Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve)
Keseimbangan awal
Berdasarkan kecenderungan reaksi perusahaan-perusahaan apabila sesuatu perusahaan mengubah harga barangnya, dapatlah diterangkan bentuk kurva permintaan (Kurva permintaan terpatah/kinked demand curve) dari suatu perusahaan oligopoli yang apabila perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan.
3.      Kurva permintaan bengkok/patah (kinked demand curve) George Stigler
Picture1.png
4.      Kurva permintaan dan kurva hasil penjualan marjinal (Marginal Revenue(MR)
Picture1.png

5.      Keseimbangan Perusahaan dalam Oligopoli
Picture3.png






6.      Gambar maksimalisasi keuntungan oligopoli
Picture2.png
7.      Maksimalisasi keuntungan oligopoli
·         Dicapai pada tingkat output dan harga dimana dipenuhi kondisi MC = MR
·         Karena ada saat-saat MR bergerak vertikal maka harga bersifat tetap (rigid) dan cenderung berada pada harga yang ditetapkan pada permulaannya.

E.   Bentuk Hambatan Masuk Industri Oligopoli
1.      Skala ekonomis
Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar oligopoly dapat menjadi penghambat yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk masuk kedalam industri itu. Apabila suatu perusahaan oligopolis dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak produksinya semakin rendah biaya produksi per unit. Maka semakin besar jumlah penjualan perusahaan tersebut, semakin efisien kegiatan memproduksinya.
2.      Biaya produksi yang berbeda
Terdapat banyak faktor yang menimbulkan kecenderungan perbedaan biaya produksi tersebut. Yang penting adalah:
·         Perusahaan lama dapat menurunkan harga produksi sebagai akibat pengetahuan yang mendalam mengenai kegiatan memproduksi yang dikumpulkan dari pengalaman masa lalu.
·         Para pekerja sudah lebih berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaan mereka, dan ini menaikan  prokduvitas pekerja, yang selanjutnya memungkinkan penurunan biaya produksi.
·         Perusahaan lama sudah lebih banyak dikenal oleh bank, dan para penyedia bahan mentah dan oleh karenanya dapat memperoleh kredit yang lebih baik dan harga bahan mentah yang murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar